Budidaya sidat kini dapat dilakukan di kolam terpal, selain kolam tanah. Itu yang dilakukan oleh Helmy Sukantiyo, peternak sidat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kontributor daerah bebeja.com, Faiz Yajri yang menyambangi kolam terpal sidat itu menyaksikan warga Kampung Laut tersebut mengusahakan pembesaran sidat di 6 kolam terpal raksasa berukuran 12 m x 33 m berkedalaman 1,5 meter.
Kolam terpal satu lapis itu selesai dibangun pada September 2011. Beralasan Helmy memilih membesarkan sidat Anguilla bicolor di kolam terpal. Selama ini pembesaran di kolam tanah sering menyebabkan sidat hasil panen berbau lumpur. Hal itu tidak disukai pembeli seperti restoran dan eksportir. Harap mafhum sidat tersebut akan diolah menjadi kabayaki atau sidat panggang. Sudah begitu harga sidat berbau tanah merosot tajam hingga berselisih hampir 40%. Saat ini harga sidat bebas bau lumpur mencapai Rp140.000/kg.
Kolam terpal pembesaran sidat itu memakan biaya pembuatan sekitar Rp70.000-Rp80.000/m2. Ongkos termahal adalah harga terpal yang mencapai Rp30.000-Rp40.000/m2. Terpal bisa dipakai selama 5 tahun, bahkan lebih tergantung kondisi. Bila ujung terpal mulai robek, pertanda terpal tak bisa lama dipakai.
Tidak seperti kolam tanah yang berlimpah mikrob pengurai sisa metabolisme dan sisa pakan, kolam terpal menuntut penyiponan rutin setiap 10 hari sekali. Frekuensi penyiponan bisa meningkat setiap 5-6 hari seiring pertumbuhan sidat (rata-rata 1 kg/m2 dari ukuran tebar 50 gram/ekor). Semakin dewasa (umur 3 bulan dari umur panen 6 bulan pemeliharaan) jumlah kotoran yang menumpuk semakin banyak.
Kadar oksigen terlarut perlu dijaga dengan memakai kincir seperti pada tambak udang. Kadar oksigen terlarut yang tinggi di kolam di atas 5 ppm dapat mengurangi senyawa berbahaya, amonia yang terbentuk dari proses dekomposisi atau penguraian sisa metabolisme dan pakan.
Supaya sidat yang dibesarkan di kolam terpal bisa tumbuh besar dan cepat dipanen, sidat diberikan pakan berkadar protein minimal 45%, 15-18% karbohidrat, dan 20% kadar lemak.
Supaya sidat rajin makan, perlu modifikasi dengan membangun shelter dari anyaman bambu berukuran 4 m x 2 m x 2 m di bagian tepi kolam terpal. Shelter berguna untuk tempat sidat beristirahat dan menyantap pakan. Pada shelter tersebut dapat ditaruh corong dari galon bekas air mineral sebagai tempat menaruh pakan.
47 Responses to Budidaya Sidat Di Kolam Terpal