Cara Menaikkan Kadar Sabinen Minyak Pala

0
78
buah pala

Rendemen produksi minyak pala dari Indonesia berkisar 14% dengan kadar miristisin 8-9 dan sabinen 15-18. Kadar sabinen minyak pala yang disukai adalah 18-20. Kadar sabinen yang rendah tersebut dapat disebabkan oleh proses penyulingan minyak pala.

Saat penyulingan, penyuling biasanya menaikkan tekanan ketel hingga 3 bar dari semula 2 bar dengan tujuan mempersingkat waktu produksi. Bila semula waktu produksi 23-24 jam, setelah tekanan ketel ditingkatkan, waktunya menjadi 20-21 jam. Peningkatan tekanan itu ternyata berdampak pada pecahnya gugus sabinen sehingga kadar sabinen minyak rendah.

Peningkatan tekanan ketel menjadi 3 bar sesungguhnya dapat dilakukan dengan cara benar. Caranya dilakukan bertahap. Tekanan 3 bar diaplikasikan sekitar 4-5 jam sebelum proses penyulingan minyak selesai.

Hal lain dengan melakukan teknik uap basah pada 3-4 jam awal penyulingan. Uap basah merupakan hasil pembakaran boiler yang langsung disalurkan ke ketel. Berbeda dengan uap panas yang disalurkan ke ruang lain untuk dipanaskan lagi. Penerapan uap basah dapat melebarkan pori-pori biji pala sehingga minyak akan lebih mudah keluar dan terbawa uap panas.

Kadar sabinen merupakan salah satu parameter yang dipakai dalam menentukan kualitas minyak asiri, terutama minyak pala. Sabinen adalah senyawa hidrokarbon aromatik yang memiliki rumus molekul C10H16 dan struktur siklik. Sabinen memiliki bau khas dan dapat memberikan efek antiseptik, antiinflamasi, dan antispasmodik.

Kadar sabinen dalam minyak pala bervariasi tergantung pada metode isolasi dan identifikasi serta faktor lain seperti varietas, bagian tanaman, kondisi pertumbuhan, dan waktu panen. Minyak asiri pala hasil distilasi mempunyai kadar 7,53% dengan lima komponen utama, yaitu 26,13% sabinen, 18,10% alfa-pinen, 17,65 beta-pinen, 9,76% miristisin, dan 6,76% limonen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here