Demi sepasang loriket langka, Vichai Pinyawat pergi ke Antananarivo, Madagaskar. Klangenan berjambul bak cenderawasih itu ditebus senilai Rp300-juta. Predikat kolektor burung dunia pun melekat padanya. Ia manut saat sang kakek mendapuk menjadi manajer produksi minyak kelapa. Sejak itu jalan hidupnya berubah. Tiada waktu tanpa urusan kelapa. Empat puluh tahun lalu usaha turun-temurun itu digiringnya menuju […]
Continue reading …Jabatan Syafri Adnan Baharuddin sebagai Duta Besar Indonesia untuk World Trade Organization (WTO) di Jenewa, Swiss, mengharuskannya sering berkeliling untuk melobi serta membuka jaringan pada sejumlah pihak untuk kepentingan Indonesia. Di sela-sela tugas padatnya tersebut, doktor Ilmu Sosial Politik dari Universitas Gadjahmada di Yogyakarta menjaga kesehatan tubuh dengan rajin meminum jus tomat sejak 5 tahun […]
Continue reading …Empat hari sebelum bertolak ke Guangzhou, Cina Selatan, pelatih bulutangkis nasional, Hery Iman Pierngadi, mengantarkan Tanda Mata bertanding di kontes burung berkicau Piala Kapolsek Kramatjati pada pengujung Juli 2013. Muraibatu berumur 4 tahun itu bertarung di kelas utama yang bergengsi: Murai Reskrim. Sekitar 20 menit, Tanda Mata beradu kicauan dengan 54 muraibatu lain. Di kelas […]
Continue reading …Tahukah Anda, mangga yang disajikan di hotel bintang 5 di Thailand rupanya lebih jelek daripada mangga Indonesia? Namun begitu dikupas, ditaruh di wadah lantas diberi ketan dan irisan jeruk, peminatnya antre. Itu karena kualitas mangga seragam. Kalau yang satu asam, lainnya manis, mana mau orang antre. Contoh lain adalah durian. Sebagian orang Indonesia lebih suka […]
Continue reading …