Pria umum mengalami penyakit batu ginjal. Penyakit tersebut tidak menimbulkan kematian. Tingkat keparahan penyakit tersebut tergantung dari posisi batu ginjal, bukan ukurannya. Bila posisi batu ginjal tidak menyumbat ureter meski ukurannya besar sampai 1-2 cm, tidak menimbulkan masalah. Ureter merupakan saluran yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian dari ginjal, sebagai tempat berkumpulnya air kemih) ke dalam kandung kemih.
Masalah muncul saat posisi batu ginjal tersebut menyumbat ureter dan pelvis renalis. Penyumbatan itu memicu berbagai gejala seperti nyeri punggung dan kolik renalis atau nyeri hebat di antara tulang punggung dan tulang pinggang yang menjalar sampai ke perut, kemaluan, serta paha dalam.
Kondisi tersebut terjadi karena ureter berkontraksi sebagai respon terhadap kehadiran batu ginjal. Batu ginjal yang menyumbat, apabila dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan organ ginjal atau gagal ginjal. Padahal peran organ ginjal di tubuh sangat penting untuk menyaring limbah metabolik, kelebihan garam dan air di darah, dan mengatur tekanan darah.
Daun alpukat Persea americana dapat membantu meluruhkan batu ginjal. Riset Anggara Hernas Saputra dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor, membuktikan bila daun alpukat memiliki sifat antilithiasis atau menghambat pembentukan batu ginjal yang merupakan kristal kalsium oksalat pada hewan uji tikus.
Penelitian lain oleh Roby Oktaberan dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran juga memberi bukti jika ekstrak daun alpukat dengan kandungan senyawa tanin, flavanoid, kuinon, saponin, dan steroid, mampu menurunkan kadar kalsium pada urine tikus.