Teknik Jitu Pijahkan Udang Hias

0
51
udang hias

Udang hias di buku Uwe Werner, Shrimps, Crayfishes, and Crab in the Freshwater Aquarium, digolongkan sebagai anggota keluarga Atyideae.

Udang hias yang menjadi penghias aquascaping itu memiliki 15 genus, antara lain Caridina, Neocaridina, dan Atyopsis. Mayoritas udang hias tersebut hidup di perairan tawar Afrika dan Amerika Latin. Mereka berkoloni (40-50 ekor) dengan pakan utama alga hijau.

Dari belasan genus itu, hanya genus Caridina dan Atyopsis yang disukai pehobi. Keduanya memiliki warna indah. Yang lain, seperti genus Neocaridina berciri totol hitam.

Jenis udang hias paling populer bertubuh merah kristal dengan guratan putih. Dia red crystal. Udang mini itu mutasi dari black zebra. Bila berjalan di toko akuarium di Nagoya dan Tokyo di Jepang, harga red crystal mencapai 2.000 yen setara Rp400.000 per ekor. Meski mahal, red bee-sebutan red crystal-laku keras. Pehobi di negeri matahari terbit itu kesengsem keelokkan red bee yang diperkenalkan pada 1998.

Penyilang red crystal adalah Hisayasu Suzuki asal Nagoya pada 1992. Pria berkulit sawo matang itu merajut sukses setelah 6 tahun menyeleksi mutasi black zebra-crystal red-yang permanen. Setidaknya ia mengeluarkan modal sampai 80-juta yen untuk memproduksi red bee dari 3.000 induk black zebra.

Di Jepang, semua penjualan red bee dimonopoli oleh pemilik restoran sushi di Aichi tersebut. Udang yang dijual rata-rata telah distrerilisasi memakai lampu ultraviolet. Maksudnya, agar si mini tersebut tak bisa dipijahkan oleh penangkar lain.

Meski demikian, rahasia penangkaran itu terkuak. Ternyata memijahkan red crystal butuh ketelitian tinggi. Pemijahan dilakukan di akuarium aquascaping berukuran 160 cm x 90 cm x 70 cm. Sebetulnya, asalkan pH, suhu, dan kadar CO2 air sesuai, tak sampai 2 bulan red bee berpijah. Namun, jika melenceng, ia sulit beranak. Maka dari itu, penangkaran red crystal butuh prasarana pendukung kualitas air seperti filter dan chiller.

Red crystal menyukai air berpH 6,2-7,2 dan bersuhu 22-23°C. Jika berada pada kondisi basa, dalam hitungan jam red bee mati. Gejalanya, tubuh red bee berubah dari merah menjadi kecokelatan. Hal sama terjadi saat suhu air berfluktuasi. Cara sederhana mempertahankan pH dengan mengganti air 1/3 dari kapasitas akuarium saban pekan.

Berikutnya, ketersediaan CO2 perlu terjamin untuk menjaga hidup tanaman air, habitat alami red crystal yang suka bersembunyi dan bertelur di sana. Yang paling disukai jenis Cabomba sp yang rimbun, sehingga red bee mudah menyelinap keluar dan masuk. Untuk itu perlu kadar CO2 15% atau setara 1 gelembung/menit yang diukur melalui bubble counter.

Hingga sekarang tidak diketahui perbandingan induk ideal. Namun dengan memasukkan 30 pasang induk berumur 6 bulan (terdiri atas 12 jantan dan 18 betina, red) menginjak bulan ke-3, beberapa betina mengendong telur diperut. Setiap betina membawa 20-30 telur. Saat itu induk betina segera bersembunyi di rerimbunan Cabomba sp.

Setelah 3 minggu telur berubah menjadi post larva (PL). Mereka tak perlu dipisah lantaran induk tak bersifat kanibal. Secara alami PL dan induk menyantap alga. Sebagai tambahan, beri pakan pelet udang 3 kali sehari sebanyak 10 gram atau setara 1 sendok teh. Pakan lain seperti bloodworm bisa diberikan untuk pakan selingan dengan jumlah sama seperti pelet udang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here