Wasir Reda Dengan Daun Sirsak

10
26
daun sirsak

Sudah 3 tahun Slamet di Solo, Jawa Tengah menderita wasir. Setiap kali menyantap makanan pedas dan asam, setiap kali itu pula darah menetes sampai mengucur dari anusnya setiap buang air besar. “Tidak sakit, tapi takut melihat darah yang menetes,” ujar pensiunan pegawai pemerintah itu.

Bila hal itu terjadi, pria 60 tahun itu segera pergi ke apotik untuk membeli obat wasir berbentuk selongsong yang dimasukkan melalui anus. Pengobatan selama 2-3 hari itu cukup ampuh menghentikan perdarahan di anus.

Namun, “Saya merasa bergantung kepada obat jadinya,” kata Slamet yang mulai mencoba menghindari makanan pedas dan asam itu. Padahal ayah 3 anak itu sesungguhnya penggemar makanan pedas dan asam. “Kalau makan tidak pedas atau memakai sambal seperti sayur kurang garam saja,” ujarnya.

Sejatinya, 70% orang dewasa mempunyai wasir, baik wasir dalam serta wasir luar. Namun tidak semua penderita wasir tersebut memerlukan pengobatan. Mereka dapat sembuh dengan mengatur pola makan. Makanan pedas dan asam perlu dihindari lantaran merangsang peregangan berulang otot rectum sehingga membuat pembuluh darah membengkak dan pecah. Itu sebabnya terjadi perdarahan. Hanya sebagian kecil saja yang perlu pertolongan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan parah yang disertai tonjolan dan gatal-gatal.

Kesembuhan Slamet diperoleh saat kakak ipar menyarankan mengonsumsi rebusan daun sirsak. Sebanyak 7-10 lembar daun sirsak yang belum terlalu tua dengan ciri warna hijau mengkilap, direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Air rebusan itu yang dikonsumsi setiap siang hari selama sepekan. Hasilnya? Slamet merasakan terdapat perubahan terutama setelah mengonsumsi makanan pedas dan asam. “Tidak ada perdarahan lagi,” ujarnya. Setelah sepekan, dosis konsumsi dikurangi hingga sekali setiap minggu.

Bagaimana peran daun sirsak menyetop perdarahan wasir? Berbagai penelusuran literatur belum ada yang bisa menjawab hal itu. Riset ilmiah tanaman obat yang berkhasiat mengobati wasir justru terdapat pada pegagan Centella asiatica. Periset Itali, Francesco Di Pierro dari Departemen Ilmiah, Velleja Penelitian, Pontenure (PC) dan Maurizio Lucarelli di Endokrinologi dan Angiology, Terme di Fontecchio, Città di Castello (PG) membuktikan bahwa pegagan mampu mengobati wasir dan insufisiensi vena kronis.

Penelitian yang memberikan pegagan dalam bentuk kapsul itu memperlihatkan terdapat penurunan pada penderita wasir setelah 45 hari konsumsi sebanyak 3 kapsul setiap hari, sedangkan insufisiensi vena kronis menurun setelah 90 hari konsumsi. Pegagan mengandung senyawa triterpenes yang diduga mampu mengobati wasir dan insufisiensi vena kronis.

10 COMMENTS

  1. Infonya sangat menarik, semoga ke depan lahir inovasi-inovasi dari kekayaan plasma nutfah Indonesia yang jumlahnya ribuan.

Leave a Reply to Bebeja Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here