Edy (36 tahun) di Cibubur, Jakarta Timur, girang saat menerima pemberian seorang sahabat. Itu bukan barang, tetapi seekor anak musang akar berumur 1 tahun. Edy memang menyukai sosok musang akar Arctogalidia trivirgata saat bersama sahabatnya itu melihat lomba musang pada 2017. “Mungil dan lincah,” ujarnya.
Yang menarik, Rimo, begitu ayah 2 putra tersebut memberi panggilan pada sang musang, lahir dari penangkaran. “Katanya musang dari penangkaran lebih jinak dan relatif kalem temperamennya,” kata Edy yang sering memberi pakan aneka potongan buah seperti pepaya, pisang, hingga mangga itu.
Penangkaran musang kini banyak dilakukan para pecinta musang. Contoh Rumah Musang Karawang di Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di sana, musang pandan Paradoxurus hermaphroditus bisa berbiak di kandang penangkaran. Hasil penangkaran itu yang lantas dijual dengan variasi harga mulai Rp500.000/ekor.
Edy kelak berencana mencari pasangan bagi Rimo dan menangkarkannya. Edy mafhum penangkaran musang memang mesti dilakukan supaya populasi lestari serta dapat menghasilkan musang jinak. “Apalagi musang akar tergolong musang favorit dengan harga mahal,” ujarnya. Small tooth palm chivet atau three stripped chivet-sebutan lain musang akar-itu bisa menembus nilai Rp4-juta/ekor.