Dompolan anggur sepanjang 15 cm yang bergelantung di atap besi itu menggoda. Rona hijau terang plus sosok lonjong dengan ukuran buah sedikit lebih besar dari kelereng.
Sosok itu membuat siapa pun tertarik untuk memetik dan mencicipi. Citarasa? Manis sedikit asam dengan tekstur daging kering serta renyah.
Anggur dari Ukraina bernama akademia yang dijumpai di stan komunitas Anggur Indonesia pada Flona 2017 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat itu didatangkan oleh Firmansyah asal dari Bekasi, Jawa Barat pada 2014.
Setelah melalui serangkaian ujitanam, buah anggur yang masak setelah 80 hari itu relatif adaptif di daerah dataran rendah berhawa panas seperti Jakarta, Bekasi, serta Tangerang.
Anggur dengan jumlah biji satu pada setiap buah itu belajar berbuah sehabis setahun dipelihara. Produksi anggur hijau Ukraina itu diperkirakan stabil selepas Vitis vinifera itu berumur 4 tahun.
