Rumah panggung milik Buan di Sungai Mendalam, Kecamatan Putussibau, Kalimantan Barat, istimewa. Lantainya memakai bilah papan kayu ulin alias kayu besi yang terkenal sangat keras. “Perlu mata bor baja untuk membuat lubang pasak kayu,” ujar ayah 2 putri itu.
Kayu ulin Eusideroxylon zwageri memang terkenal sebagai kayu super kuat. Sosok kayu yang di alam dijumpai tumbuh di antara pohon Koompassia excelsa, Shorea sp, dan Intsia sp di kawasan hutan campuran Dipterocarpaceae di Kalimantan itu, seperti kayu biasa, tetapi permukaan kayu menghitam.
Bobotnya? Sangat berat. Kayu bulian-sebutan di Sumatera-itu memiliki bobot jenis kayu ulin senilai 1,04. Jadi sebidang balok berukuran 300 cm x 10 cm x 10 cm dapat mencapai 30 kg. Kayu cepat tumbuh seperti sengon paling banter 14-15 kg.
Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan kelas awet I. Mutu kayu itu salah satu terbaik di dunia, setara eboni Diospyros celebica, kayu hitam asal Sulawesi. Harap mafhum, tidak semua kayu kelas kuat I juga kelas awet I. Kayu medang ara Arthocarpus altissimus, misalnya, termasuk kelas kuat I, tapi soal keawetan hanya masuk kelas awet IV.
Pantas kayu ulin menjadi kayu terbaik untuk tiang jembatan pada sungai dan rawa di Sumatera dan Kalimantan. Air rawa dan sungai di Sumatera dan Kalimantan mengandung sulfat yang berasal dari lapisan pirit (FeS2) di tanah. Sulfat sangat masam mudah “menghancurkan” jembatan berstruktur logam.
Kekuatan super kayu ulin itu lantaran kandungan senyawa fenolik, yakni eusiderin, selain berkadar lignin tinggi dan berselulosa rendah. Senyawa eusiderin tidak disukai serangga, cendawan, dan mikroba lain.
Sebab itu, jarang dijumpai kayu ulin melapuk. Kalaupun rusak, kayu ulin tampak pecah-pecah karena beban berat kendaraan dan terpapar terik matahari dan perubahan suhu selama belasan tahun.
Kadar selulosa rendah penting dalam menentukan nilai awet kayu karena selulosa merupakan sumber karbohidrat bagi serangga. Itu sebab satu teknik pengawetan kayu ialah menghilangkan selulosa dari kayu seperti pada bambu dan kelapa dengan merendam dalam air selama berminggu-minggu.
Keperkasaan kayu ulin juga disebabkan kepadatan sel penyusun. Sebagai gambaran semakin besar dan berongga sel penyusun, pertumbuhan tanaman semakin cepat seperti dijumpai pada sengon. Namun sebaliknya, kian lambat pertumbuhan, semakin kecil dan padat.
Sel kayu ulin sangat padat karena pertumbuhan pohon ulin sangat lambat. Riap tumbuh atau kecepatan tumbuh diameter kayu ulin rata-rata 0,058 cm/tahun. Bandingkan dengan sengon yang mencapai 7-10 cm/tahun.