Setelah hampir seabad lebih dinanti masyarakat pencinta satwa liar dunia, Ratu, induk betina badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis bercula dua melahirkan seekor anak badak jantan di penangkaran Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung.
Peristiwa tersebut fenomenal bagi dunia konservasi hewan lantaran selama 120 tahun belum dijumpai informasi keberhasilan badak sumatera melahirkan alami di habitatnya.
Badak sumatera merupakan badak terkecil dan jenis paling primitif dari 5 jenis badak tersisa di dunia (ini alasan penyebutan badak primitif, red). Panjang dari mulut sampai pangkal ekor badak sumatera sekitar 240-270 cm dengan tinggi 120-135 cm serta bobot mencapai 909 kg.
Populasi badak Sumatera sedikit. Populasinya diduga sekitar 200 ekor. Di luar habitat asli, tersisa 10 ekor (4 ekor di SRS TNWK, 3 ekor di Sabah Malaysia, dan 3 ekor di Amerika Serikat).