Simak data berikut: Andai 48-juta pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengganti lampu pijar di rumah memakai lampu hemat energi, maka penghematan listik secara nasional mencapai 1.536 MW/hari.
Pantas dengan kondisi itu, pemerintah terus mendorong masyarakat untuk melakukan penghematan energi. “Salah satunya memakai lampu hemat energi,” ujar Maritje Hutapea, Direktur Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia.
Lebih jauh Maritje menjelaskan jika lampu yang dipilih jenis lampu LED (Light Emitting Diode), maka nilai penghematan listrik meroket menjadi 1.728 MW/hari. “Produksi listrik memakai bahan bakar minyak, mencapai 20 sen dolar Amerika per kWh,” katanya.
Artinya, bila penghematan listrik 1.728 MW/hari dan dikalikan biaya produksi listrik 20 sen dolar Amerika, maka penghematan mencapai 8,3-juta dolar Amerika atau Rp83-miliar/hari (1 dolar Amerika = Rp10.000).
Potensi nilai penghematan sebesar itu mendorong pemerintah menerapkan aturan khusus tentang lampu hemat energi, yakni menerbitkan standarisasi dan dikeluarkan label hemat energi peralatan pada lampu swabalast. Hal itu, mengacu dengan terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 6 tahun 2011 tentang Pelabelan Hemat Energi untuk lampu swabalast.
Saat ini, setidaknya terdapat 4 produsen lampu LED lokal seperti PT Sinar Angkasa Rungkut, PT Panasonic Gobel Eco Solution Sales Indonesia, PT Sure Indonesia, dan PT Surya Citra Teknik Cemerlang.
PT Panasonic Gobel Indonesia bersama Panasonic Lighting Indonesia (PLI) meluncurkan lampu LED berteknologi Jepang. Lampu itu menghemat energi hingga 86% dengan durabilitas masa pakai tetap terang dan jernih selama 25 tahun.
Menurut Ardi Moeharyoso, ketua Asosiasi Luminar dan Kelistrikan Indonesia pada kontributor bebeja.com Faiz Yajri, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan penghematan energi telah meningkat pesat. Karena itu, momen itu merupakan saat pas bagi para produsen lampu LED memasuki pasar lampu hemat energi.
Para produsen lampu itu menawarkan produk lampu hemat energi tahan lama dan berteknologi tinggi. Khusus lampu LED, Ardi berpendapat sangat positif. “Lampu LED cahayanya lebih terang, tanpa radiasi panas, dan menggunakan teknologi tinggi,” ujarnya.
Para produsen lampu menargetkan konsumsi lampu LED pada 2014 mencapai penjualan di atas 20-juta unit. Angka penjualan itu naik dibandingkan pada 2013 sebesar 15-juta unit.