Menjaga produksi dan kualitas tanaman salak pondoh penting bagi pekebun. Faktanya jarang pekebun salak melakukan pemupukan. Mereka mengandalkan serasah tanaman salak sebagai pupuk alami. Padahal sebagai tanaman produksi, nutrisi makro dan mikro tanaman perlu terpenuhi, meskipun salak dibudidaya organik.
Riset I Nyoman Adijaya dan rekan dari Balai pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali memperlihatkan pemberian pupuk kandang pada budidaya salak hingga 10 kg/tanaman bisa meningkatkan produktivitas salak gula pasir yang terlihat dari persentase peningkatan bobot buah minimal 30%.
Pemberian pupuk kimia seperti KCl juga memberi pengaruh seperti penelitian Nurrochman dan rekan dari Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada pada salak pondoh super. Pemupukan 20 gram KCl tanpa penjarangan buah menghasilkan diameter buah salak lebih besar serta bentuk buah lebih baik.
Di Thailand, pekebun salak memiliki cara lain supaya tanaman salak tersebut rajin berbuah. Mereka rutin memberikan pupuk hayati. Pemberian pupuk tersebut dapat memperbaiki pertumbuhan vegetatif sehingga daun dan batang tanaman lebih kuat sekaligus mengurangi risiko serangan penyakit karat daun. Pemberian pupuk hayati juga terbukti dapat meningkatkan jumlah bunga dan jumlah tandan buah hingga 1,5 kali lipat.