Rosi Zanuri tak menyangka bila demam tinggi selama 3 hari disertai mengigil dan sakit di pinggang itu, efek dari Escherichia coli pada saluran kemihnya.
Dokter mendiagnosa perempuan 46 tahun itu menderita infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih memperlihatkan keberadaan mikroba di urine. Mikroba itu seperti Escherichia coli (90%), Proteus mirabilis (30% pada anak laki dan 5% pada anak perempuan), Klebsiella pneumonia, serta Pseudomonas aeruginosa.
Pada kasus Rosi Zanuri, pemicu infeksi lantaran kondisi tubuh menurun serta menoupose. “Saya jarang berolahraga,” ujar ibu 2 puteri di Bekasi, Jawa Barat itu. Pada perempuan, menoupose menyebabkan perubahan lapisan vagina dibarengi penurunan produksi hormon estrogen sehingga mikroba mudah menyusup.
Tumbuhan yang mampu mengatasi infeksi saluran kemih itu adalah rumput kipas Selaginella tamariscina. Tumbuhan dengan senyawa saponin, glikosida, serta flavonoid tersebut mampu melawan infeksi.
Konsumsinya mudah dengan mengambil segenggam rumput kipas, lantas merebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Setelah disaring dan dingin, konsumsi 2 kali pada pagi dan malam hari.
Khasiat rumput kipas tak hanya mengatasi infeksi saluran kemih. Riset Seong Hun Ahn dari Department of Herbal Resources dari Universitas Dongshin di Chonnam, Korea Selatan seperti termaktub di Journal of Medicinal Food Volume 9 (2) memperlihatkan, kehebatan anggota famili Selaginellaceae itu dalam membuat sel kanker leukimia melakukan apoptosis atau bunuh diri sel.
Penelitian lain oleh E. Ran Woo dan rekan dalam Biological & Pharmaceutical Bulletin Volume 29 (5) juga menunjukkan kinerja apik rumput kipas untuk mengurangi proliferasi (siklus pertumbuhan) sel kanker lambung.
Kemampuan melawan sel kanker juga terungkap dari riset Jia-Sin Yang dan rekan dari China Medical University di Taiwan pada 2013. Riset itu menguak peran rumput kipas dalam menghambat metastasis sel kanker. Metastasis merupakan penyebaran sel kanker ke organ lain.
