Pohon kurma Phoenix dactylifera identik dibudidaya di negara Asia Barat seperti Arab Saudi dan Iran. Padahal, saat ini banyak pohon kurma tumbuh subur serta berproduksi tinggi di negara beriklim tropis seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia.
Pohon kurma bisa berbuah tanpa memerlukan perlakuan khusus. Namun, pohon kurma perlu penyerbukan alami supaya berbuah. Sebab itu, penanaman pohon kurma dilakukan dalam populasi banyak, lebih dari satu pohon. Itu agar terdapat pohon kurma jantan dan betina.
Di Indonesia, pohon kurma sudah lama ada, tapi ditanam tunggal sebagai tanaman hias. Pohon kurma betina dapat berbuah tanpa penyerbukan. Meski demikian, produksi buah dari pohon tanpa penyerbukan tersebut sedikit, ukuran buah kecil, dan nyaris tanpa biji.
Upaya membantu penyerbukan dengan membawa serbuk sari pada putik pohon kurma yang siap dibuahi bisa dilakukan. Perbandingan jantan dan betina yang umum adalah 1:15 hingga 1:40. Bila penyerbukan itu berhasil, pohon kurma akan berbuah setelah 2-3 bulan.
Perawatan pohon kurma tidak sulit. Pekebun dapat rutin memberikan 3-5 kg/pohon pupuk kandang setiap 3-4 bulan. Jangan lupa agar membersihkan gulma untuk mencegah terjadinya kompetisi makanan. Saat pohon kurma panen, buah-buah kurma bisa dijual segar atau bila disimpan dalam waktu lama.