Setiap kali pulang ke Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Endah (24 tahun) selalu meminta sang bunda memasak tumis genjer. Itu sayuran favorit mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB).
Gendot, Endah menyebutnya, ditumis dengan aneka bumbu seperti bawang merah, bawang putih, daun salam, dan sedikit ebi alias udang kering. “Saya minta pakai cabai hijau juga supaya segar dan pedas,” ujarnya.
Genjer Limnocharis flava memiliki aneka khasiat. Sayuran itu bisa menambah nafsu makan. “Direbus sebentar lalu dicocol dengan sambal,” kata Safitri di Kramatdjati, Jakarta Timur yang doyan oseng genjer. Bagi masyarakat Jawa Timur, genjer menjadi sayuran pelengkap pecel dan urap.
Khasiat genjer menambah nafsu makan, berkat senyawa kardenolin, flavonoid dan polifenol. Di pedesaan di wilayah Thailand Selatan, daun genjer sebagai peningkat nafsu makan ditaruh sesaat di atas bara api sebelum disantap.
Manfaat lain genjer adalah bisa mengatasi sulit buang air besar. Itu lantaran genjer berlimpah serat, mencapai 3,8% dari bobot tanaman. Genjer memiliki syarat kecukupan gizi karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral hingga vitamin.
Riset JS Bujang dan rekan pada Journal of Applied Sciences 9 (16): 2 menjumpai kadar tinggi kalsium pada tanaman genjer. Artinya, konsumsi genjer bisa pula mencegah rapuh tulang alias osteoporosis.
