Puluhan kandang kawat ram bertingkat dua tampak berisi masing-masing sepasang kelinci. Kelinci-kelinci tersebut cukup istimewa lantaran berukuran besar serta terlihat tambun alias gemuk. Sebab tambun itu, suasana kandang terlihat sempit.
Meski begitu kelinci-kelinci yang mayoritas berbulu putih itu tak peduli. Mereka asyik menyantap pelet. Pemandangan itu bebeja.com saksikan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta di Pasarminggu, Jakarta Selatan.
Kelinci-kelinci tersebut adalah jenis kelinci new zealand. Kelinci yang induknya kelinci flemish giant yang juga bongsor hingga berbobot 5 kg itu sohor sebagai kelinci pedaging sekaligus kelinci hias. Ternak kelinci new zealand itu merupakan contoh penerapan teknologi pertanian perkotaan di pekarangan oleh BPTP Jakarta. Selain bisa memenuhi kebutuhan protein, urine beserta kotoran kelinci yang difermentasi dapat menjadi pupuk tanaman.
Kelinci new zealand yang mempunyai 3 varian warna, yakni putih,merah, dan abu-abu itu selain mendapat menu harian pelet, juga diberi pakan hijauan dari aneka daun seperti kelor dan indigofera yang memang banyak dipelihara. Dengan kombinasi pakan itu seluruh kelinci new zealand yang dirawat benar-benar sehat dan gemuk.
