Selama ini penanaman nilam-bahan minyak asiri-paling pas dilakukan di daerah dataran rendah berketinggian 0-500 m dpl. Intensitas matahari lebih kuat di dataran rendah itu membuat rendeman Pogostemon cablin tersebut tinggi. Hal itu karena kelenjar minyak pada daun nilam menjadi lebih aktif.
Dataran rendah dengan temperatur lebih tinggi juga mendorong pembentukan senyawa minyak nilam atau patchouli lebih cepat. Temperatur rata-rata di dataran rendah sekitar 27-31°C. Sebaliknya, di dataran tinggi temperatur berkisar 16-23°C.
Sejatinya, pekebun nilam di dataran tinggi tetap bisa memperoleh rendeman tinggi meskipun syarat agroklimat tidak terpenuhi. Satu-satunya cara dengan menanam varietas berendeman tinggi seperti nilam sidikalang. Kadar patchouli alcohol (PA) nilam sidikalang mencapai 32,95%. Nilam tersebut juga tahan penyakit layu bakteri serta nematoda yang bisa menjadi momok saat budidaya nilam di dataran tinggi.
Pengalaman Syarif Huda (42 tahun) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memperlihatkan hasil cukup memuaskan. Nilam sidikalang yang ditanam lantas disuling memakai sistem uap mempunyai rendeman 1,8%. “Sebetulnya bisa mencapai angka 2%,” kata Syarif.
Hanya saja, Syarif menuturkan, itu semua perlu perawatan tanaman maksimal. “Saya belum pas dalam cara pemupukan,” ujar ayah 3 putri itu. Syarif selama ini memakai pupuk Urea, KCl, dan TSP. Ia berencana mengombinasikan dengan pupuk organik dan pupuk hayati.