Tanam Padi? Pilih SRI

0
6
metode sri

Metode SRI (System of Rice Intensification) merupakan teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktivitas hingga 50-100%, dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air, serta unsur hara.

Metode SRI ditemukan tidak disengaja di Madagaskar pada 1983 oleh Fr. Henri de Laulanie, pastor jesuit asal Prancis yang kemudian menyematkan nama Ie Systme de Riziculture Intensive (SRI) atau populer sebagai System of Rice Intensification (Inggris).

Prinsip Budidaya SRI

1. Tanam bibit muda berumur kurang dari 12 hari setelah semai (HSS) ketika bibit masih berdaun 2 helai.

2. Bibit ditanam satu pohon per lubang dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm atau 35 cm x 35 cm.

3. Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal.

4. Pemberian air maksimal 2 cm (macak-macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai pecah (irigasi berselang).

5. Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari.

6. Pakai pupuk organik (kompos atau pupuk hijau).

Keunggulan Metode SRI

1. Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan air maksimal 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak (irigasi terputus).

2. Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg/ha.

3. Hemat waktu, ditanam bibit muda 5-12 HSS, dan waktu panen akan lebih awal.

4. Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton/ha

5. Ramah lingkungan, tidak menggunakan bahan kimia, tetapi memakai pupuk organik (kompos, kandang, dan mikroorganisme lokal).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here