Ini kesibukan Bahtiar (26 tahun) sejak 2018. Sejak pukul 04.00, pria di Jakarta Selatan itu berjalan untuk mengumpulkan botol serta gelas plastik. “Ini setelah dibersihkan akan disetor pada pengumpul,” katanya. Botol dan gelas berbahan plastik polietilena tereftalat (PET) itu selanjutnya didaur ulang di pabrik.
Yang menarik, hasil daur ulang itu bisa menjadi benang untuk industri tekstil. Bagaimana prosesnya? Limbah plastik PET itu didaur ulang menjadi keping plastik alias flake. Keping plastik tersebut akan diekspor ke berbagai negara seperti Tiongkok. Di negara tujuan ekspor itu, keping plastik diolah menjadi bijih plastik (pellet). Sejatinya, pabrik pengolahan limbah plastik lokal mampu memproduksi hingga 2 tahap itu.
Khusus benang, perlu mesin yang bisa menghancurkan keping plastik serta membuatnya menjadi bubur plastik (recycled pet chips). Ini cikal bakal bahan benang. Benang itu sesungguhnya diproduksi memakai mesin pengolah pet chips sehingga diperoleh benang partially oriented yarn (POY). Benang itu populer disebut benang poliester.
Sebab mesin pengolah recycled pet chips itu perlu investasi besar, mayoritas produksi pet chips di tanahair, lantas diekspor ke Tiongkok serta Korea Selatan yang memiliki pabrik yang memproduksi benang poliester, berikut memberi warna benang itu. Benang-benang itu masih diproses menjadi benang poliester berteksur atau polyester drawn textured yarn sehingga dapat dipintal menjadi kain.